× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
3 0 0 0 0 0
3
   ic_mode_light.png
Abarkuh, Iran,

Di tengah padang tandus provinsi Yazd, Iran, berdiri megah sebuah pohon raksasa yang dipercaya berusia lebih dari 4.800 tahun. Dikenal dengan nama Sarv-e Abarkuh atau Cypress of Abarkuh, pohon ini menjadi salah satu makhluk hidup tertua di dunia yang masih berdiri tegak hingga kini. Banyak ilmuwan dan sejarawan menyebutnya sebagai saksi bisu dari perubahan besar peradaban manusia, mulai dari masa Mesir kuno hingga zaman modern.

Sarv-e Abarkuh adalah pohon jenis Cupressus sempervirens, atau cemara Mediterania, yang tumbuh di kota kecil Abarkuh, Iran bagian tengah. Menurut laporan Iranian Cultural Heritage Organization, usia pohon ini diperkirakan lebih dari 4.000 tahun, sementara beberapa sumber sejarah dan penelitian independen memperkirakan bisa mencapai 4.850 tahun. Hal itu menjadikannya salah satu pohon tertua yang tercatat di planet ini, sejajar dengan pohon Methuselah di California, Amerika Serikat.

Meski belum ada penanggalan karbon resmi yang mengonfirmasi angka tepatnya, pohon ini telah menjadi bagian penting dari identitas budaya dan spiritual masyarakat Iran. Dalam legenda setempat, Sarv-e Abarkuh dikatakan ditanam oleh Nabi Zarathustra, pendiri ajaran Zoroastrianisme — agama kuno Persia yang telah ada ribuan tahun sebelum kelahiran Kristen dan Islam. Hingga kini, masyarakat sekitar menganggap pohon tersebut suci dan dijaga dengan ketat dari segala bentuk kerusakan.

Pohon ini memiliki tinggi lebih dari 25 meter dengan diameter batang sekitar 11 meter. Struktur kayunya yang kokoh dan lekukan batang yang berliku menunjukkan usia yang luar biasa panjang. Daunnya tetap hijau sepanjang tahun, menjadi simbol ketahanan hidup dan keabadian bagi penduduk setempat.

Menurut laporan dari National Geographic dan BBC Travel, Sarv-e Abarkuh tidak hanya menarik bagi wisatawan dan ilmuwan, tetapi juga menjadi lambang pelestarian alam di Timur Tengah. Pemerintah Iran telah menetapkannya sebagai monumen nasional dan salah satu situs alami tertua yang dilindungi. Para peneliti juga menggunakannya untuk mempelajari bagaimana pohon dapat bertahan hidup selama ribuan tahun di iklim ekstrem yang kering dan panas.

Selain nilai sejarah dan ekologisnya, pohon ini juga memberi pelajaran penting tentang kesinambungan kehidupan di tengah perubahan zaman. Selama ribuan tahun, ia telah menyaksikan naik turunnya kerajaan Persia, datangnya berbagai agama dan budaya, hingga masa modern yang penuh teknologi. Namun, Sarv-e Abarkuh tetap berdiri kokoh, menjadi simbol bahwa kehidupan mampu bertahan melampaui generasi manusia.

“Pohon ini bukan sekadar makhluk hidup, tetapi monumen alami yang mengingatkan kita pada hubungan mendalam antara manusia dan alam,” tulis laporan Smithsonian Magazine dalam ulasannya tentang pohon kuno dunia.

Kini, Sarv-e Abarkuh menjadi destinasi wisata sejarah dan spiritual yang ramai dikunjungi setiap tahun. Banyak pengunjung yang datang bukan hanya untuk melihat keindahannya, tetapi juga untuk merasakan ketenangan dan kebesaran alam yang tersimpan dalam batangnya yang berusia ribuan tahun.

Sumber:
Iranian Cultural Heritage Organization, National Geographic, BBC Travel, Smithsonian Magazine

#SarveAbarkuh #PohonTertuaDunia #WarisanAlam #SejarahIran #MisteriDunia #NationalGeographic #BBCTravel #AlamDanPeradaban #ViralNews

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
infodunia
+

banner_jasaps_250x250.png
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsAI
  • view_masonry.png grid
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png x.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_grid.png ic_mode_light.png ic_other.png
+
ic_argumen.png

Belum ada argumen, jadilah yang pertama